Jan 4, 2010

Sahabat (friend) -a wonderful story(i believe its a true story)

Ada seorang budak bernama Andy di suatu daerah di Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari mengambil laluan melintasi daerah tanah berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya di mana banyak kenderaan yang memecut laju. Setiap kali berjaya menyeberangi jalan raya tersebut, budak tersebut pergi ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu melihat dan menjumpai sikap budak yang beriman tersebut.

"Apa khabar kamu,Andy?Apakah kamu akan ke sekolah?" tanya Pendeta itu..

"Ya,Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut. Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada budak tersebut,
"Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang ke sekolah kamu boleh datang ke Gereja dan saya akan menemani kamu pulang ke rumah dengan selamat."

"Terima kasih,Bapa Pendeta."

"Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang dari sekolah?"

"Aku hanya ingin menyapa Tuhan....... Sahabatku."

"Oh,silakan!" kata Pendeta itu kepada Andy.
Dan dengan segera Pendeta itu meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar bercakap sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi di sebalik altar untuk mendengarkan apa yang dicakapkan Andy kepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan,ujian matematikku hari ini sangat buruk,tetapi aku tidak meniru walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kuih dan minum airku."

"Ayahku mengalami kesusahan mencari duit dan yang aku boleh makan hanyalah kuih ini.Terima kasih buat kuih ini Tuhan!"

"Aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kuihku yang terakhir buatnya.Lucunya,aku tidak begitu lapar."

"Lihat,ini kasutku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa kasut minggu depan. Engkau tahu ini kasut ini akan rosak,tapi tidak apa-apa..paling tidak aku tetap dapt pergi ke sekolah."

"Orang-orang bercakap bahawa kami akan mengalami musim kemelesatan yang susah bulan ini,bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah..tolong bantu mereka supaya boleh sekolah lagi,tolong Tuhan?

"Oh ya,Engkau tahu ibu memuluku lagi. Ini memang menyakitkan,tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling aku masih mempunyai seorang ibu. Tuhan,Engkau mahu lihat lukaku? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini, disini..aku rasa Engkau tahu yang ini kan..? Tolong jangan marah ibuku ya..dia hanya penat dan bimbang akan kesusahan makanan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku."

"Oh Tuhan.aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku,namanya Anita..menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku??"

"Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku kerana aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenagkanMu. Engkau adalah sahabatku."

"Hei..ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira?
Tunggu saja sampai Engkau lihat,aku punya hadiah unutkMu,tapi ini kejutan bagiMu. Aku harap Engkau akan menyukainya."

"Oooops,aku harus pergi sekarang." Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu unutk membawanya menyeberangi jalan raya yang merbahaya tersebut. Keadaan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah tidak hadir sekalipun. Pendeta itu berkongsi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu kerana dia belum pernah melihat suatu IMAN dan KEPERCAYAAN yang murni kepada Allah..suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif. Pada Natal, Pendeta itu jatuh sakit sehingga dia tidak boleh memimpin Gereja dan dirawat di hospital. Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah senyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain erbuat. Mereka juga sering mengutuk orang yang menyinggung mereka. Mereka sedang berlutut memegang Rosary mereka ketika Andy tiba dari persta Natal di sekolahnya, dan menyapa "Hello Tuhan..Aku.."

"Kurang ajar kamu budak..!!tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa!!??keluar..!!"

Andy begitu terkejut, "dimana Bapa Pendeta?Dia seharusnya membantuku menyeberang jalan raya..dia selalu menyuruhku datang dari pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu,aku juga harus menyapa Tuhan Yesus ini hari ulang tahunNya,aku ada hadiah untukNya.." ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari wanita tua itu menarik bajunya dan membawanya keluar Gereja. sambil membuat tanda salib,wanita itu berkata,"keluarlah budak,kamu akan mendapatkannya..!!"

Oleh kerana Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai menyeberang ketika tiba-tiba sebuah bas datang laju tanpa dapat melihat Andy menyeberang.Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya,sehingga dia tidak melihat datangnya bas tersebut.Andy dilanggar bas tersebut kerana tidak dapat mengelak.Orang-orang disekitar berlarian dan menegelilingi budak malang itu yang sudah tidak bernyawa.

Tiba-tiba entah muncul dari mana ada seorang lelaki berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh budak malang tersebut. Dia menangis. Orang-orang hairan dan bertanya, "maaf Tuan,apakah anda keluarga budak malang ini?Apakah anda mengenalinya?"

Lelaki tersebut dengan hati luka berkata,"Dia adalah sahabatku."
Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju budak itu dan meletaknya di dadanya. Dia lalu membawa pergi Andy dan kemudiannya menghilang. Semua orang hairan..

Malam Natal,Pendeta menerima berita mengenai Andy. Dia mengunjungi ke rumah Andy untuk memastikan siapa lelaki misteri berbaju putih tersebut. Pendeta itu bertemu dan bercakap dengan kedua orang tua Andy.

"Bagaimana kamu tahu anak anda meninggal?"
"Seorang lelaki berbaju putih yang membawanya kesini."ibu Andy menjawab.
"Apa yang dikatanya?"
Ayah Andy berkata,"Dia tidak cakap apa-apa pun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia sangat sedih Andy meniggal sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada satu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia serahkan Andy dan tersenyum lembut. Dia menyesat rambut Andy dan mencium dikeningnya kemudian membisikkan sesuatu berkata.."Akan akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."

"Ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami,aku merasakan kasihnya begitu dalam hatiku. Aku tahu Andy sudah berada di Surga sekarang. Siapakah lelaki yang selalu bercakap dengan Andy setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya tahu kerana anda selalu berada di sana setiap hari, kecuali pada waktu Andy meninggal."

Pendeta itu tiba-tiba merasa air matanya menitis di pipinya, dengan lutut gementar,dia berbisik,"Andy tidak bercakap dengan sesiapa,kecuali dengan TUHAN YESUS.."

i had goosebumps the time i ended this story..believe it or not,Jesus is within us everytime,if we sincerely and want Him to be our FRIEND,He WILL BE OUR FRIEND..ALWAYS.i believe,do you???? =).

God bless always,
ASAP
aAroN laMmeRt..=).

No comments:

Post a Comment